Sejak ditetapkannya masa transisi dari PSBB menjadi new normal, kini masyarakat sudah diberi akses untuk keluar masuk Jakarta. Namun, masyarakat tidak bisa keluar masuk begitu saja karena ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Nah, syarat tersebut kita kenal dengan istilah SIKM atau Surat Izin Keluar Masuk.
SIKM diberlakukan atas dasar Keputusan Presiden No 11 Tahun 2020. Aturan ini adalah sebagai upaya untuk menangani kedaruratan kesehatan masyarakat berkaitan dengan wabah virus disease 2019 atau Covid-19. Nah, salah satu syarat untuk mengajukan pembuatan SIKM adalah harus melampirkan rapid test Jakarta. Lantas, apa itu rapid test?
Fakta Tentang Rapid Test Sebagai Syarat Pengajuan SIKM di Jakarta
Sejak virus corona mengguncang Indonesia, masyarakat mulai mengenal apa itu rapid test. Rapid test yang dikenal juga dengan tes diagnosis cepat menjadi salah satu metode untuk menguji kemungkinan adanya infeksi virus corona pada tubuh manusia. Lalu, seperti apa metode dan cara kerja rapid test? Berikut ulasan lengkapnya:
- Tujuan Rapid Test
Rapid test Jakarta hanya dilakukan sebagai skrining awal untuk mengetahui kemungkinan adanya paparan virus dalam tubuh seseorang. Sebagai skrining awal, rapid test tidak bisa memastikan apakah virus yang menginfeksi tubuh pasien adalah virus SARS-CoV-2 atau jenis virus lainnya. Namun, tes ini sangat dibutuhkan sebagai langkah pertama screening virus corona di kalangan masyarakat.
- Jenis Sampel Rapid Test
Untuk melakukan rapid test, dokter atau tim medis akan mengambil sampel dari tubuh pasien. Nah, sampel yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu sampel darah yang diambil dari ujung jari serta sampel lendir yang diambil dari tenggorokan atau hidung pasien. Namun, jenis rapid test yang diterapkan di Indonesia adalah menggunakan sampel darah.
- Prinsip Rapid Test
Rapid test dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya virus dengan memeriksa IgM dan IgG pada sampel darah pasien. IgM dan IgG adalah antibodi yang terbentuk saat tubuh manusia terserang atau terinfeksi oleh virus. Jumlah IgG dan IgM akan meningkat jika tubuh terinfeksi oleh virus sebagai upaya untuk melawan virus tersebut. Jadi, cara kerja rapid test adalah dengan mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG pada darah pasien.
- Cara Kerja Rapid est
Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat yang disebut dengan rapid test kit dimana bentuknya mirip seperti alat tes kehamilan. Sampel darah yang diambil dari ujung jari pasien, lalu diteteskan pada rapid test kit. Kemudian, ditambahkan cairan pelarut dan reagen pada rapid test kit tersebut. Setelah 10 – 15 menit, hasilnya bisa langsung diketahui yang tampak dalam bentuk garis.
- Kekurangan Rapid Test
Kekurangan hasil rapid test adalah hasilnya kurang akurat. Dalam rapid test, sampel diperiksa untuk mengetahui adanya IgM dan IgG. Faktanya, IgM dan IgG tidak bisa langsung terbentuk begitu saja setelah beberapa saat virus menginfeksi tubuh manusia.
Setidaknya, butuh waktu kurang lebih 7 hari bagi tubuh untuk memproduksi antibodi yang akan melawan serangan virus. Jadi, jika pasien melakukan rapid test pada hari ke 2 setelah terinfeksi oleh virus, maka kemungkinan besar hasilnya akan negatif. Padahal, sebenarnya sudah positif terinfeksi oleh virus. Inilah yang dimaksud dengan hasil test negatif palsu.
Selain itu, rapid test juga tidak bisa memastikan adanya virus SARS-CoV-2, melainkan hanya mendeteksi kemungkinan adanya virus dalam tubuh. Jika hasil rapid test positif, maka ada dua kemungkinan yang didapatkan. Diantaranya adalah positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 atau justru terinfeksi oleh jenis virus lainnya.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan rapid test Jakarta untuk membuat SIKM, disarankan untuk segera melakukan pendaftaran secara online menggunakan aplikasi Halodoc. Aplikasi kesehatan Halodoc bisa didapatkan secara gratis via playStore. Melalui aplikasi ini, pasien bisa konsultasi terkait virus corona dengan dokter melalui fitur Chat Dokter. Lebih mudah dan praktis, pendaftaran rapid test online juga cepat dilakukan.