Sebagai salah satu masalah dalam sistem pertumbuhan dan perkembangan anak, stunting harus dicegah sejak dini. Sebagaimana yang diketahui bahwa kondisi ini bisa menyebabkan masalah serius pada anak terutama di bidang kecerdasan. Peran Anda sebagai orang tua adalah membantu anak untuk tumbuh sebaik mungkin supaya ia bisa selalu sehat, aktif, dan cerdas.
Beberapa ciri dari anak stunting antara lain kemampuan kognitif yang menurun, perawakan pendek, mudah terserang infeksi, dan sanitasi yang buruk.
Sebagai calon ibu atau seorang ibu hamil, Anda harus memiliki wawasan yang luas guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Bagaimana Cara Pencegahan Stunting Pada Anak?
Untuk menjaga anak tetap tumbuh sebaik mungkin, Anda perlu melakukan pencegahan sejak dini. Beberapa upaya yang bisa Anda lakukan antara lain:
-
Memenuhi Asupan Nutrisi
Ketika memutuskan untuk memiliki anak, tugas Anda adalah memenuhi kebutuhan nutrisinya. Cara ini merupakan hal penting yang harus dilakukan guna mencegah stunting. Sebagai orang tua, Anda perlu memberikan asupan nutrisi cukup sejak bayi masih di dalam kandungan.
Beberapa rekomendasi makanan yang bisa Anda konsumsi selama kehamilan antara lain asam folat, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, B, dan E. Misalnya daging, telur, sayuran, biji-bijian, susu, dan seafood.
Selain makan makanan yang bergizi, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen atas anjuran dari dokter.
-
Rutin Memeriksa Kandungan
Bukan hanya mengonsumsi makanan bergizi, tetapi Anda juga harus sering memeriksakan kandungan kepada dokter kandungan atau bidan.
Pemeriksaan rutin bisa membantu anak untuk terhindar dari risiko stunting. Dengan pemeriksaan, Anda juga bisa tahu mengenai tumbuh kembang janin, serta masalah apa saja yang terjadi pada bayi sehingga dapat dicegah sejak dini.
Penanganan sejak dini bisa mencegah anak mengalami stunting dan ibu hamil juga lebih sehat.
-
Menghindari Asap Rokok
Jangan lupa untuk tetap menghindari asap rokok selama masa kehamilan. Bukan hanya menghindari asap rokok sebagai perokok pasif, tetapi juga sebagai perokok aktif. Ibu hamil harus mulai menghindari paparan asap dari rokok yang bisa menyebabkan si kecil terlahir prematur, bahkan mengalami stunting.
Jika keluarga lain atau suami merokok, usahakan untuk menjauh dari jangkauan mereka. Jika perlu, Anda bisa menyuruh mereka untuk merokok di luar rumah. Gunakan juga masker saat bepergian atau beraktivitas di luar ruangan.
-
Memberikan ASI Eksklusif
Langkah ketiga yang harus Anda terapkan adalah memberikan ASI eksklusif setelah si kecil lahir. Cara ini dipercaya mampu mencegah risiko stunting pada anak karena asupan gizi mikro dan makro.
Itulah kenapa seorang ibu dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif pada anak selama 6 bulan. Dengan ASI, sistem imun si kecil juga bisa terjaga dengan lebih optimal.
Setelah ASI eksklusif selama 6 bulan, jangan lupa untuk mendampingi asupan nutrisi anak dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Pastikan bahwa makanan yang Anda berikan mengandung gizi makro dan mikro untuk mencegah terjadinya stunting.
5. Menerapkan Hidup Sehat
Jangan lupa untuk menerapkan hidup sehat dan bersih guna menghindari infeksi selama kehamilan. Ingatlah bahwa Anda harus menghindari infeksi virus atau bakteri yang bisa memicu anak mengalami stunting. Selalu cuci tangan, jaga kebersihan makanan dan lingkungan sebaik mungkin.
Itulah beberapa cara mencegah stunting yang bisa Anda terapkan sejak dini. Dengan begitu, Anda bisa mengantisipasinya dari sekarang.